HUT KE 107 Kabupaten Sleman : Nyawiji Lan Murakabi
SLEMAN – Kabupaten Sleman menggelar acara peringatan hari jadi ke-107 di Lapangan Denggung, Sleman pada Senin, 15 Mei 2023 kemarin. Peringatan hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman ini mengangkat tema ‘Nyawiji lan Murakabi’.
Tema tersebut bermakna menyatukan berbagai macam perbedaan, persepsi, maupun beragam pandangan untuk menuju satu titik bermanfaat bagi semuanya.
“Jadi dengan momentum hari jadi ini supaya penyelenggara pemerintahan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aji Wulantara yang juga Ketua Panitia Pelaksana Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman, Rabu (10/5/2023).
Menurut Aji, melalui tema tersebut seperti sindiran. Ketika penyelenggara pemerintah melakukan sesuatu bukan hanya yang menguntungkan bagi birokasi semata.
Tetapi juga harus memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat.
Ada kemiskinan, stunting maupun persoalan ketertinggalan pendidikan.
Semua persoalan ditangani bersama demi membangun Sleman sembada.
Tanggal hari jadi Kabupaten Sleman disepakati tanggal 15 Mei 1916. Tanggal tersebut dipilih dari sejarah kembalinya Sleman sebagai Kabupaten dari yang sebelumnya distrik.
Di hari jadi tahun 2023 ini juga telah diluncurkan logo melambangkan angka 107 yang dihiasi dengan beragam elemen.
Mulai dari motif batik, motif tiga gelombang, dan elemen warna. Di bagian angka 107 bertengger burung Punglor.
Burung Punglor ini menyimbolkan satwa identitas dari Kabupaten Sleman.
Kemudian angka nol digambarkan seperti orang berjabat tangan yang menyimbolkan bahwa hari jadi dijadikan sebagai momentum untuk mengosongkan keinginan pribadi dan bersama-sama membangun Sleman sembada.
“(Logo) satu, kosong, dan tujuh ini menjadi sebuah simbol filosofi. Ketika kita bisa mengosongkan hati dan pikiran kita yang berbeda menjadi satu, maka akan mencapai pada tujuan yang luar biasa,” kata Aji.
Logo hari jadi ke-107 juga tergambar motif batik khas Sleman yakni Batik Sinom Parijotho Salak. Motif tersebut terinspirasi dari kekayaan alam di Kabupaten Sleman. Sinom merupakan daun salak yang masih muda. Sementara Parijotho merupakan tanaman khas di lereng Gunung Merapi.
Adapun motif tiga gelombang biru, menggambarkan tiga sungai di Sleman yakni Kali Krasak, Kali Kuning, dan Kali Opak.
Muatan warna yang digunakan ialah merah yang bermakna keberanian, hitam bermakna keabadian, biru tua berarti kesetiaan, biru muda berarti cita-cita, kuning berarti keluhuran, kuning emas berarti keemasan atau kejayaan, dan hijau bermakna kemakmuran.
Hari Jadi Bersama
Tema Nyawiji lan Murakabi untuk memperingati hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman ini akan dijabarkan ke dalam 29 kegiatan.
Mulai dari kegiatan yang hadir di tengah-tengah masyarakat seperti memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis, donor darah hingga memberikan bantuan bagi keluarga miskin.
Kemudian ada kegiatan lomba permainan tradisional. Ada juga kegiatan yang bersifat melestarikan nilai dasar yang ada.
“Jadi misalnya nanti kita akan ada malam tirakatan,” kata Aji.
Malam tirakatan digelar pada Minggu 14 Mei 2023 malam di Pendopo Parasamya. Sebelum itu, rangkaian kegiatan hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman juga diisi dengan doa syukur dari lintas agama.
Lalu di tanggal 15 Mei 2023, pukul 12.00 WIB, akan diselenggarakan upacara Bedhol Projo. Yaitu upacara perpindahan pusat pemerintahan dari Pendopo Ambarukmo menuju ke Beran, Tridadi.
Aji mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Sleman untuk bersama-sama memeriahkan peringatan hari jadi ke-107 Kabupaten Sleman dengan berekspresi dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Sebab, hari jadi Kabupaten Sleman dianggap menjadi hari jadi untuk semua.
“Pada hakekatnya hari jadi Kabupaten Sleman ini menjadi hari jadi kita semua. Termasuk hari jadinya masyarakat Sleman sehingga di hari jadi ini masyarakat Sleman juga boleh melakukan ekspresi-ekspresi terkait potensi yang dimiliki,” kata dia. (*)
Sumber : Tribun Jogja
0 Comments