Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Inspirasi

Melihat Tren Bisnis Fesyen di Tahun 2023

SLEMAN – Bisnis fesyen diyakini tak akan pernah habis. Mengingat tren bisnis fesyen terus berkembang dan sudah menjadi suatu kebutuhan. Demikian sebagaimana yang dipaparkan Nyudi Dwijo Susilo saat acara Gathering Alumni Bimtek Dinkop UKM Sleman 2022 di Joglo Pagelaran, Puri Mataram Sleman pada Jumat (14/10).

Nyudi menjadi salah satu narasumber dalam acara yang dihadiri 135 orang peserta dari berbagai kapanewon di Sleman tersebut. Ia mengetengahkan materi tentang tren bisnis fesyen di tahun 2023.

Dalam paparannya, Nyudi secara khusus melihat potensialnya tren bisnis fesyen muslim. Ini didsarkan pada fakta bahwa pasar busana muslim sangat terbuka luas.

Untuk diketahui, saat ini terdapat 1,8 miliar jumlah penduduk muslim di dunia atau 24 persen dari total populasi dunia. Di Indonesia, 87 persen penduduknya adalah muslim. Ini membuat Indonesia menjadi konsumen busana muslim terbesar ketiga di dunia.

Tak hanya itu saja, perputaran uangnya pun sangat besar, yakni mencapai 20 miliar dolar atau setara dengan 300 triliun rupiah.

“Tahun 2018 – 2019 ekspor fashion muslim Indonesia masuk ke urutan 3 setelah Turki dan Uni Emirat arab,” katanya.

Oleh sebab itu, tren bisnis busana muslim sangat terbuka luas dan siap dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah.

Namun dirinya menggaris bawahi bahwa para pelaku usaha harus selalu up to date terhadap tren fesyen, harus mampu menentukan segmentasi dan target pasar secara spesifik dan jelas, serta menguasai product knowledge.

Selain itu, para pelaku usaha yang ingin terjun di bisnis ini juga harus memiliki koneksi yang luas, mampu menjaga kualitas produk, serta bisa mengaplikasikan strategi digital yang disesuaikan dengan produknya.

Sebagai informasi, acara ini diikuti para pelaku usaha yang pernah mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan teknis yang diselengggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman sepanjang tahun 2022. Ke-135 orang peserta itu, terbagi ke dalam 6 angkatan bimtek yang berasal dari berbagai kapanewon di Kabupaten Sleman. (*)

Tips Menyelamatkan Usaha yang Akan Bangkrut

Dalam setiap usaha tak selamanya berjalan mulus. Banyak rintangan dan hambatan yang ditemui, kadang semua itu membawa kita menuju kebangkrutan. Tetapi jangan panik dulu, berikut tips mengatasi usaha Anda yang di ambang kebangkrutan.

Atur Kembali Keuangan Anda

Anda tak perlu belajar manajemen secara mendalam, tetapi Anda harus cukup teliti dan tekun untuk membuat laporan keuangan setiap harinya. Catatlah pengeluaran dan pemasukan walau sekecil apapun. Jangan tunda untuk melakukan hal tersebut karena akan sangat berbahaya jika menjadi kebiasaan yang pada akhirnya membuat Anda kebingungan karena kehilangan catatan cash flow Anda.

Jangan Cepat Tergoda Usaha Lain

Apabila Anda memperoleh keuntungan yang besar di awal usaha Anda, jangan berpuas diri dan menganggap sudah menguasai pasar. Usaha yang baru muncul itu biasanya baru memancing perhatian masyarakat luas sehingga keuntungan tersebut adalah pembelian pertama dari pelanggan Anda.

Jangan tergoda untuk membelanjakan keuntungan Anda tersebut.

Tunggulah sampai keuntungan Anda stabil dan usaha Anda mempunyai pelanggan tetap. Ingatlah bahwa keuntungan yang Anda kejar yaitu untuk jangka panjang.

Buat Dua Dompet yang Berbeda

Ini menjadi kesalahan umum para pebisnis pemula, yaitu mencampur keuangan pribadi dengan uang usaha. Ini memang terdengar sepele tetapi akan menjadi tidak sehat jika Anda sudah menggantungkan seluruh kebutuhan Anda kepada keuntungan usaha Anda. Akibatnya, keuntungan yang seharusnya bisa diputar menjadi modal usaha habis untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Siapkan Strategi yang Efektif dan Efisien

Jik Anda telah memiliki keleluasaan modal, jangan buru-buru membuka cabang baru atau mengembangkan usaha Anda. Cabang baru berarti butuh dana promosi baru. Lebih baik pastikan dulu keuntungan yang Anda raih ini sudah stabil dan berlangsung untuk jangka panjang. (sumber : lpdb.id)

Lima Karakter yang Harus Dimiliki Seorang Wirausahawan

Tak semua pengusaha langsung bisa meraih kesuksesan karena tidak ada istilah kesuksesan instant. Semua diawali dengan kegagalan dan jatuh bangun dalam memulainya. Gentarkah Anda dengan kegagalan? Tentu tidak, jika Anda mempunyai karakter-karakter yang harus dimiliki seorang pengusaha.

Dikutip dari Readers Digest, berikut adalah berikut ini adalah lima karakter yang menurut Bob Sadino wajib dimiliki oleh seorang pebisnis.

Memiliki kemauan keras.

Ini adalah modal awal untuk memulai bisnis. Memiliki ide segar saja tidak cukup, Anda harus memiliki kemauan keras dan mimpi untuk menikmati hasil bisnis yang dijalankan

Bertekad kuat

Berimprovisasi itu bagus, namun lebih bagus lagi jika Anda menjalankan bisnis sesuai dengan action plan yang telah Anda susun sebelumnya. Untuk selalu berada di jalur yang sudah Anda rancang memang tidak mudah karena akan banyak gangguan yang menggiurkan Anda untuk mencoba. Anda harus memiliki tekad yang benar-benar kuat untuk menjalankan action plan tersebut

Berani mengambil risiko

Bisnis selalu berhadapan dengan risiko. Besar atau kecilnya risiko dilihat dari seberapa besar keberanian yang Anda miliki untuk mengambil risiko tersebut. Anda harus ingat bahwa di balik semua kegagalan ada kesuksesan besar yang menunggu. Jadi, jangan pernah takut mengambil risiko yang sudah Anda pikirkan matang-matang

Tahan banting dan tidak cengeng

Cobaan, tantangan, kegagalan dan kerugian adalah buah pemanis dari kehidupan bisnis. Hanya pebisnis sukses yang mampu bertahan menghadapi semua itu. Jangan takut gagal atau rugi karena dengan mengalami kegagalan dan kerugian, Anda bisa mempelajari kelemahan Anda dan mencari solusinya.

Ikhlas dan selalu bersyukur

Coba tanyakan kepada diri Anda sendiri, seberapa sering Anda bersyukur atas apa yang telah Anda terima? Sikap rendah hati, ikhlas dan pandai bersyukur mutlak dimiliki oleh pebisnis. Rasa ikhlas dan syukur ini membuat pebisnis dapat memaknai setiap hasil yang didapat dari bisnisnya, sekecil apapun profit usaha yang ia peroleh. (Sumber : lpdb.id)

Cara Cerdas Mendapatkan Modal Bisnis

Dana IMF

Eits, jangan dibayangkan IMF adalah International Monetary Fund tempatnya para bank nasional mengajukan pinjaman. IMF di sini adalah Istri, Mertua, Family. Artinya Anda bisa meminjam modal dari keluarga terdekat Anda untuk bisa memulai usaha. Keluarga adalah cara termudah dalam mengakses modal. Jika mereka kebetulan punya dana lebih, tentu tidak salah Anda datang dengan penawaran kerja sama dengan skema hasil yang saling menguntungkan.

Dana Sahabat

Sama halnya dengan IMF, dana sahabat artinya Anda bisa meminjam modal dari teman Anda. Anda bisa dekati mereka dan utarakan maksud Anda. Tips untuk mendapatkan modal dari teman adalah jangan katakan kalau Anda meminjam, biasanya reputasi Anda akan menjadi pertimbangan bisa atau tidaknya Anda mendapat pinjaman. Katakan saja bahwa Anda ingin menjalin kerjasama sebuah bisnis inovatif yang akan mendatangkan hasil bagus di masa mendatang. Tawarkan skema bagi hasil yang menarik sehingga kemungkinan modal cair cukup besar.

Modal dari Lembaga Keuangan

Cara ini lazim dilakukan para pebisnis. Meminjam dana ke bank untuk mendapatkan modal mebawa risiko tersendiri. Anda harus serius dan disiplin dalam hal pembayaran. Terlambat sedikit, denda akibatnya. Jika Anda mangkir membayar, lansung di-blacklist dan tidak bisa meminjam modal di bank lain karena nama Anda tercatat di Bank Indonesia.

Ada alternatif lain untuk mengakses dana selain bank, yakni lewat Lembaga Pengola Dana Bergulir KUMKM yang dikelola Kementerian Koperasi. LPDB KUMK menawarkan kemudahan proses aplikasi dan bunga yang relatif rendah. Untuk info lebih lengkap silakan kunjungi www.danabergulir.com

Jual Franchise

Punya usaha bagus tetapi belum cukup modal? Anda bisa menjualnya dengan system franchise. Anda harus membuat konsep, proyeksi, manajemen, dan panduan opersional bisnis yang menarik agar bisnis Anda mendapat bayak pembeli. Nah, jika modal sudah terkumpul, Anda bisa mengembangkan bisnis Anda tersebut lebih besar lagi.

Jual Kreativitas

Anda termasuk orang yang kreatif? Manfaatkan ini untuk menciptakan ide-ide bisnis yang belum terpikirkan oleh orang lain. Dengan ide brilian Anda, tidak menutup kemungkinan investor tertarik untuk memodali Anda menjalankan bisnis tersebut, atau membeli ide bisnis Anda.

Nah, tips di atas adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mendapatkan modal berbisnis. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. (sumber : lpdb.id)

12 Langkah untuk Memulai Usaha Baru

Hambatan terbesar saat membuka usaha adalah memulainya. Jika Anda sudah melalui fase ini, maka langkah selanjutnya relatif bisa Anda jalani. Untuk memulai usaha baru, mari kita coba langkah-langkah berikut ini.

1. Siapkan Mental
Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha, terapkanlah mental sebagai pengusaha.

2. Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun Anda sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang Anda jalankan.

3. Bidang Usaha
Tentukan bidang usaha yang akan Anda buka. Anda bisa memilih bidang usaha yang belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.

4. Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini akan membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.

5. Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain.

6. Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usaha Anda ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasa Anda ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien. Ada banyak cara untuk promosi, baik dari

7. Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp1000, tugas Anda adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah barang, Anda bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya.

8. Pegawai
Pada awal membuka usaha, Anda hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain Anda sendiri yang mengurus usaha tersebut, Anda bisa melibatkan pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk ikut mengelola. Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah usaha Anda berkembang, Anda bisa mepekerjakan pegawai tambahan.

9. Perencana Keuangan
Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah berjalan, Anda harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.

10. Mulai!
Sudah memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!

11. Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau Anda sudah menyadari risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usaha Anda, reputasi Anda semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, Anda juga harus terus menjaga reputasi.

12. Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu Anda dituntut untuk bersikap tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tak beres. (sumber :http://lpdb.id)

Pilih Bidang Sesuai dengan yang Dikehendaki
WeCreativez WhatsApp Support
admin
Sekretariat
Tidak Tersedia
WeCreativez WhatsApp Support
admin
Bidang Usaha Mikro
Tidak Tersedia
WeCreativez WhatsApp Support
admin
Bidang Koperasi
Tidak Tersedia
WeCreativez WhatsApp Support
Admin PLUT Sleman
PLUT Sleman
Tidak Tersedia