Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

PLUT Sleman

Bagaimana Melakukan Analisa SWOT untuk Kemajuan Usaha?

Sebagai pemilik usaha tentunya Anda berkeinginan untuk memiliki perkembangan usaha yang semakin baik. Konsekuensinya adalah, Anda harus memahami ilmu bisnis dengan baik supaya dapat mengikuti perkembangan yang terus terjadi.

Hal itu dapat diketahui secara komprehensif dengan melakukan analisa SWOT yang mendalam.

Apa itu analiasa SWOT?

SWOT dipopulerkan oleh Albert S Humphrey; merupakan singkatan dari Strength, Weakness, Oportunity dan Threat.

1. Faktor Internal Analisis SWOT

Terdiri dari Strength dan weaknes yang menggambarkan kondisi usaha pada umumnya tanpa melihat fakor external, dengan cara melihat kekuatan dan kelemahan usaha kita dibanding pesaing.

Mengukur kekuatan:

a. Apa Kelebihan usaha kita
b. Apa yang membuat usaha kita lebih baik dari kompetitor
c. Apa Keunikan usaha kita
d. Penyebab konsumen membeli produk kita
e. Manfaat terbesar yang dirasakan oleh konsumen

Mengukur kelemahan:

a. Apa yang menyebabkan kita kehilangan pelanggan
b. Hal apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan
c. Hal-hal apa yang bisa ditingkatkan dalam usaha kita
d. Hal-hal apa yang harus dihindari oleh usaha kita
e. Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka lebih baik dari usaha kita

2. Faktor Eksternal Analisis SWOT

Terdiri dari peluang dan ancaman (oportunity dan threat), menunjukan kondisi yang terjadi di luar usaha kita, bisa mendukung usaha kita dan bisa juga sebagai penghalang. Kejadiannya diluar kendali kita, tugas kita mengantisipasi dan menyiapkan diri agar tidak berdampak buruk bagi usaha kita

Melihat Peluang :

a. Tren dan perubahan apa yang terjadi yang bisa berdampak dengan usaha kita
b. Apa hal-hal baik yang terjadi dan itu berdampak positif bagi usaha kita
c. Perkembangan politik, sosial ,ekonomi, dan teknologi apa yang berdampak positif bagi perusahaan

Melihat Ancaman :

a. Hambatan apa yang kita hadapi sekarang
b. Hal penting apa yang dilakukan oleh pesaing
c. Perkembangan apa saja yang menyebabkan ancaman bagi usaha kita
d. Adakah peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan usaha

Analisa SWOT akan menjadi modal dasar dalam menentukan strategi apa yang terbaik dalam menjalankan bisnis.

1. Saat usaha kita memiliki banyak strength dan disisi lain opportunity terbuka luas (pertemuan SO), strategi kita adalah agresif (menyerang)
2. Saat usaha kita memiliki banyak kekuatan namun tingkat persaingannya sangat ketat (pertemuan ST), strategi yang kita pilih adalah diferensiasi (memiliki pembeda yang tegas dengan kompetitor)
3. Saat perusahaan memiliki banyak kelemahan dan persaingan semakin ketat (pertemuan WT),Strategi dipilih adalah defensive (bertahan), dengan kata lain yang penting bisa bertahan dan menggaji karyawan.
4. Saat usaha kita memiliki banyak kelemahan disisi lain banyak peluang terbuka di pasar (pertemuan WO) maka strategi yang perlu diambil adalah turn around (mengubah produk Anda atau mengubah model bisnis yang Anda jalani).

Nah, pembahasan terkait anaslisa SWOT ini akan dibahas tuntas dalam program ‘Warung Sebelah’ bersama Konsultan PLUT Sleman J Rahmat Sudrajat yang disiarkan langsung melalui Trijaya FM pada hari Kamis, 18 Maret 2021 mulai pukul 10.15 WIB. Anda juga bisa ikut serta dalam diskusi dengan menghubungi nomor WhatsApp 081998009700

Membangun Pencitraan Visual Produk Melalui Foto

Foto berperan sangat besar dalam membentuk pencitraan. Termasuk di antaranya pencitraan sebuah produk. Foto sendiri merupakan bentuk pencitraan secara visual. Biasanya berupa gambar diam baik berwarna maupun hitam-putih yang dihasilkan oleh kamera yang merekam suatu objek, kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu. Berfungsi sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan maksud dan tujuan tertentu berdasarkan dari obyek yang divisualkan. Foto juga dapat berperan sebagai alat promosi, penyampai informasi maupun unjuk prestasi.

Dalam promosi dan pemasaran produk diperlukan konten yang menarik. Sehingga mampu mencuri perhatian konsumen hingga berlanjut pada pembelian. Banyak yang beranggapan bahwa foto produk yang bagus dihasilkan oleh kamera mahal dan dilengkapi oleh peralatan berkualitas tinggi. Namun ternyata hal tersebut bukan satu-satunya cara.

Jika bisnis Anda mempunyai alokasi dana terbatas untuk membeli kamera profesional, Anda bisa memanfaatkan smartphone sebagai alat alternatif. Kualitas foto produk yang dihasilkan smartphone bisa disandingkan dengan hasil dari kamera profesional dengan beberapa proses editing setelah pemotretan.

Nah apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat kemasan visual yang baik? Simak penjelasan lengkapnya dalam program acara ‘Warung Sebelah’ yang disiarkan di Trijaya FM pada Kamis, 4 Maret 2021 mulai pukul 10.15 WIB.

Anda bisa ikut serta berdikusi atau bertanya dengan mengirimkan pesan melalui nomor WhatsApp 081998009700.

Meningkatkan Penjualan Melalui Strategi Kemasan Produk

Kemasan produk merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang memutuskan untuk membeli atau tidak sebuah produk.

Bagaimana pun desain kemasan memiliki satu nilai tambah yang bisa dijadikan sebagai perangkap emosional terbaik yang mampu dalam menjaring konsumen. Dalam konteks komunikasi visualnya, bentuk kemasan sudah menjadi salah satu bagian yang harus dipikirkan oleh tim marketing perusahaan.

Hal inilah yang akan menjadi bahasan utama dalam program Konsultasi PLUT Sleman ‘Warung Sebelah’ yang disiarkan di Trijaya FM, pada Kamis (25/2/2021) mulai pukul 10.15 WIB.

Fungsi Penting dari Packaging/Kemasan

Bagi para konsumen, merek dan kemasan akan mampu menambah nilainya bagi konsumen. Dengan adanya persepsi dan keyakinan atas produk yang menyebabkan konsumen ingin sekali terasosiasikan dan membelinya, sehingga para konsumen tidak akan segan untuk membayar mahal dalam mendapatkan produk dengan merek dan kemasan tertentu.

Berikut ini merupakan beberapa fungsi penting dari kemasan yang harus lebih diperhatikan lagi oleh para oleh produsen:

1. Sebagai Tempat Produk

Untuk menentukan daya muat dari sebuah kemasan harus diketahui terlebih dahulu bagaimana berat dan jenis produk yang akan ditempatkan kedalam kemasan tersebut. Karena itulah dalam membuat kemasan dari suatu produk diperlukan adanya penentuan desain yang khusus, apakah menggunakan kemasan berwujud kotak, kaleng, tube maupun dalam botol agar dapat sesuai dengan produknya. Selain itu kemasan juga dapat memberikan berbagai kemudahan serta dapat melindungi produk dalam hal pendistribusiannya. Syarat minimum dari kemasan dari suatu produk adalah dari kemasan harus dapat melindungi keutuhan dari isi produk.

2. Sebagai Identifikasi Produk

Identifikasi dari sebuah produk sangat penting karena biasanya produk perusahaan akan dijual bersama dengan produk lainnya yang sejenis. Karena itulah kemasan produk dapat digunakan untuk membedakannya dengan produk yang lain yang sejenis dan sudah dihasilkan oleh produsen lain.

3. Memudahkan Penggunaan Produk

Fungsi lain dari kemasan produk adalah untuk lebih memudahkan para konsumen dalam menggunakan produk. Kemudahan bagi para konsumen dalam arti kemasan yang lebih mudah untuk dibuka, isinya mudah dikeluarkan dan mudah untuk dibawa kemanapun.

4. Mewakili Promosi Produk

Kemasan yang dapat melindungi dan memudahkan dalam hal penggunaan produk juga akan semakin menambah nilai jual dan promosi dari produk tersebut. Biasanya barang konsumsi yang ada dipasar swalayan atau dari toko-toko eceran akan diletakkan berdekatan dengan produk pesaing. Promosi barang tersebut juga sangat bergantung kepada kemasan, karena kemasan juga memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pajangan untuk memikat para konsumen. Perbaikan kemasan merupakan cara yang paling efektif dalam usaha untuk menarik konsumen-konsumen baru.

Alasan Utama Mengapa Kemasan Sangat Diperlukan:

1. Kemasan sebagai pelindung produk yang masih dalam perjalanannya dari produsen menuju konsumen agar produk tersebut tidak sampai rusak. Untuk beberapa jenis produk yang dapat membahayakan anak-anak biasanya akan diberi kemasan pelindung khusus. Selain itu barang yang diberikan kemasan biasanya menjadi lebih bersih dan cukup menawan.

2. Melalui kemasannya melakukan identifikasi produk menjadi lebih efektif. Kemasan merupakan satu-satunya cara bagi perusahaan untuk membedakan produk-produknya. Para pengecer juga sudah mengakui bahwa kemasan yang mengandung ciri-ciri khusus seperti promosi dan perlindungan barang lebih efektif untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biayanya karena rusaknya sebuah produk.

3. Bentuk dan ciri dari sebuah kemasan yang sedemikian menariknya akan semakin menggundang rasa penasaran dari para pelanggan dan mereka kebanyakan akan bersedia untuk membayar lebih mahal hanya untuk sekedar memperoleh produk dengan kemasan istimewa tersebut. Peningkatan laba juga bisa didapatkan melalui efisiensi biaya pemasaran yang akan diperoleh dari kemasan yang lebih efektif. Kemasan yang dapat melindungi produk, kemasan yang memberikan ciri-ciri promosi pada produk, semuanya ini akan dapat menekan biaya, baik itu adalah biaya kerusakan dan biaya advertensinya.

Inovasi dari sebuah produk yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, karena sebuah produk biasanya sangat rentan terhadap terjadinya perubahan kebutuhan dan selera dari para konsumennya, teknologi, siklus hidup produk yang lebih singkat, serta semakin meningkatnya persaingan domestik dan luar negeri. Inovasi produk yang dilakukan harus melalui hasil penelitian pasar yang matang, sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang benar-benar sesuai dengan selera pasar. Meskipun bagi perusahaan sendiri akan lebih mementingkan mutunya, akan tetapi apabila perusahaan tidak memperhatikan selera dari para konsumen, maka akan menyebabkan produknya semakin tidak diminati oleh pasar, bahkan para konsumenpun akan langsung beralih pada produk yang lainnya, sehingga penjualan akan menjadi semakin menurun drastis. (*)

Penyebab Produk Usaha Kuliner Tidak Laris

Usaha di bidang kuliner terhitung sangat kompetitif. Mulai dari makanan lokal Indonesia hingga makanan dari luar negeri kini dijual bebas membanjiri persaingan di berbagai sektor pasar.

Oleh karenanya, tak sedikit di antaranya yang terpaksa gulung tikar karena tak bisa bersaing dengan produk lainnya.

Berikut ini adalah Penyebab Produk Usaha kuliner Tidak Laris dijual.

1. Rasa Kurang enak
2. Tidak cocok dengan lidah Konsumen
3. Harga tidak sesuai dengan kualitas
4. Harga tidak cocok dengan kantong konsumen
5. Tampilan kurang menarik
6. Kurang promosi

Itulah beberapa faktor penyebab yang dapat anda gunakan sebagai tolak ukur kenapa produk makanan yang dijual tidak laku di pasaran. Mungkin ada salah satu dari enam faktor di atas yang menjadi penyebabnya. Dengan mengetahui faktor tersebut, memudahkan anda dalam memperbaiki dan mengevaluasi sektor mana yang menjadi masalah.

Nah masalah inilah yang akan dibahas dalam program Warung Sebelah yang tayang di Trijaya FM pada Kamis (18/02/2021) mulai pukul 10.15 WIB. Edisi kali ini, akan menghadirkan Edy Santoso (Konsultan PLUT Sleman).

Anda juga bisa ikut serta dalam diskusi dengan mengirimkan pesan melalui nomor WhatsApp 0819 98009700

Pilih Bidang Sesuai dengan yang Dikehendaki
WeCreativez WhatsApp Support
admin
Sekretariat
Tidak Tersedia
WeCreativez WhatsApp Support
admin
Bidang Usaha Mikro
Tidak Tersedia
WeCreativez WhatsApp Support
admin
Bidang Koperasi
Tidak Tersedia
WeCreativez WhatsApp Support
Admin PLUT Sleman
PLUT Sleman
Tidak Tersedia